Skip to content

Coach Fianda

Coach Fianda

5 Alasan UMKM Tidak Ikut Coaching

Selama ini coaching dipandang sebagai program pengembangan kapasitas usaha dengan biaya yang besar dan hanya dapat dijalankan oleh perusahaan-perusahaan besar. Apalagi program coaching ini merupakan proses jangka panjang yang hasilnya tidak dapat dilihat secara instan dalam waktu singkat dan membutuhkan komitmen tinggi dari peserta program coaching atau sering disebut dengan istilah coachee. Hal-hal tersebut, ditunjang beberapa faktor lain, menyebabkan masih sedikitnya UMKM yang ikut program coaching. Padahal, jika dilihat dari manfaatnya, coaching juga sangat dibutuhkan oleh UMKM.

Terdapat beberapa alasan mengapa tidak banyak UMKM yang mengikuti coaching, di antaranya:

  1. Keterbatasan Pengetahuan

Banyak UMKM yang tidak menyadari manfaat dan pentingnya program coaching dalam mengembangkan usaha mereka. Mereka mungkin kurang familiar dengan konsep coaching dan belum tahu bagaimana coaching dapat membantu mereka dalam mengatasi tantangan dan mencapai tujuan bisnis. Dalam kenyataannya, masih banyak UMKM yang menganggap bahwa coaching tidak jauh berbeda dengan training atau pelatihan yang biasa mereka ikuti.

  1. Keterbatasan Sumber Daya

UMKM seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya, baik itu finansial maupun waktu. Biaya coaching yang terbilang mahal dapat menjadi faktor penghalang bagi banyak UMKM, terutama bagi yang memiliki anggaran terbatas. Ditambah dengan durasi coaching yang biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga hitungan tahun membutuhkan komitmen tinggi dari coachee. Sedangkan kebanyakan UMKM mengharapkan hasil instan yang berdampak langsung pada peningkatan omset usaha mereka.

  1. Perasaan Sanggup Sendiri

Beberapa pelaku UMKM mungkin merasa bahwa mereka bisa mengatasi tantangan usaha sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari luar. Mereka merasa sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menjalankan usaha mereka tanpa perlu bantuan tambahan. Atau justru sebaliknya, mereka merasa tidak percaya diri jika harus mengikuti program coaching dan berhadapan dengan seorang coach yang kapasitas pengetahuannya jauh di atas dirinya.

  1. Prioritas yang Berbeda

UMKM seringkali dihadapkan pada berbagai prioritas dan tuntutan dalam menjalankan usaha mereka. Mereka mungkin lebih fokus pada hal-hal operasional yang sifatnya survival alias upaya bertahan hidup dan kegiatan usaha sehari-hari seperti produksi dan pemasaran daripada mencari peluang untuk mengikuti sesi coaching.

  1. Tidak Mengetahui Sumber Coaching

Tidak semua UMKM mengetahui atau memiliki akses ke sumber-sumber coaching yang dapat membantu mereka. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana mencari coach yang tepat atau tidak tahu apakah ada program coaching yang disediakan secara gratis atau terjangkau. Padahal, saat ini telah banyak tersedia program coaching untuk UMKM melalui berbagai kementerian, lembaga pemerintah dan BUMN. Bahkan tidak sedikit perusahaan swasta yang menginisiasi program coaching untuk UMKM sebagai penyaluran dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) mereka.

 

Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai manfaat coaching bagi UMKM dan memberikan informasi yang jelas mengenai sumber-sumber coaching yang tersedia. Program coaching yang terjangkau atau disubsidi juga dapat membantu UMKM yang memiliki keterbatasan sumber daya untuk mengakses layanan coaching. Selain itu, kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti asosiasi UMKM, komunitas bisnis dan  lembaga pemerintah dapat membantu dalam menyediakan akses lebih luas ke program coaching bagi UMKM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *