Pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama 6 bulan ini memaksa seorang trainer untuk mampu mengelola kegiatan training secara online. Kebijakan social distancing berdampak pada ditiadakannya semua kegiatan training offline dengan jumlah peserta yang banyak karena dikhawatirkan menjadi perantara penyebaran covid-19. Di sisi lain, kebutuhan untuk training tetap besar. Dalam hal ini, trainer yang mampu beradaptasi dengan mentransformasikan training offline ke format online adalah yang mampu bertahan dan tetap berpeluang menjalankan profesinya.

Tantangan pertama memandu training online adalah mengubah kebiasaan tatap muka di hadapan peserta training. Dan ini benar-benar tidak mudah. Anda yang biasanya berbicara di depan peserta training dan berinteraksi secara langsung, maka dalam training online hal tersebut tidak Anda dapatkan. Seolah-olah Anda berbicara sendiri di depan perangkat komputer tanpa bisa membaca respon dari peserta.

Tantangan kedua adalah mengedukasi pengguna jasa training Anda. Instansi maupun korporasi yang selama ini menyelenggarakan training offline, baik untuk edukasi internal maupun publik, harus beradaptasi dengan cepat untuk mengubah format training. Di sisi lain, banyak kendala yang dialami peserta pelatihan, di antaranya biaya kuota internet, stabilitas jaringan internet dan kemampuan mengoperasikan tools yang terkait dengan webinar. Sebagai seorang trainer, Anda dituntut untuk mampu mengedukasi dan memberi solusi terbaik untuk kebutuhan pengguna jasa Anda.

Saat ini semakin banyak pilihan platform yang dapat Anda gunakan untuk memandu training online. Sebelum memilih platform yang Anda gunakan, sebaiknya Anda tentukan terlebih dahulu format training online yang akan Anda lakukan.

Ada setidaknya 3 format training online yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  1. Live streaming, yaitu training yang disiarkan secara langsung melalui media internet. Peserta training dapat menyaksikan siaran secara langsung ataupun menyimpan rekamannya untuk ditonton di lain waktu (jika tersedia fitur rekaman). Salah satu kelemahan live streamingadalah trainer tidak dapat berinteraksi langsung dengan peserta training. Jadi, live streaming lebih tepat untuk paparan materi atau format talkshow. Beberapa platform yang dapat digunakan untuk live streaming, di antaranya Youtube, Facebook, Instagram, StreamYard maupun OBS Studio.
  2. Video conference, yaitu training yang dilakukan secara tatap muka melalui platform penyedia layanan video conference(vicon), seperti Zoom, WebEx, Google Meet, Hopin, dan sebagainya. Dalam video conference, trainer dapat membagikan layar presentasi sebagaimana layaknya presentasi offline. Dan peserta training juga dapat berinteraksi, baik dengan trainer maupun dengan sesama peserta, tergantung pengaturan yang dilakukan moderator training (host). Jadi, format video conference lebih interaktif dibandingkan live streaming.
  3. Chatting tools, yaitu training online yang dilakukan dengan menggunakan platform untuk percakapan, seperti Whatsapp dan Telegram. Training dengan menggunakan chatting tools dapat digunakan sebagai pilihan training untuk peserta yang tidak familiar dengan platform video conference, kapasitas gadgettidak mendukung dan berada di daerah yang jaringan internetnya relatif kurang stabil. Presentasi training melalui chatting tools dapat dikombinasikan dengan menggunakan kombinasi format teks, gambar atau foto, rekaman suara maupun video. Kelemahan training melalui chatting tools adalah Anda tidak dapat melihat aktivitas peserta training, apakah mereka benar-benar aktif mengikuti training atau tidak.

Untuk dapat menyajikan training online yang berkualitas sebagaimana training offline, Anda dapat mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya:

  1. Segmen peserta training Anda, baik secara geografis, demografis, psikografis maupun behavioristis.
  2. Tujuan training, apakah sekedar memberikan informasi atau memerlukan praktik
  3. Metode penyampaian materi, apakah memerlukan diskusi antar peserta atau hanya penyampaian materi satu arah
  4. Jumlah peserta training yang harus Anda pandu.
  5. Kondisi jaringan internet di lokasi peserta dan kapasitas gadget yang dimiliki peserta
Memilih Format Training Online Yang Tepat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Instagram