Di masa pandemi covid-19 ini banyak pelaku UMKM yang merasakan penurunan penjualan meskipun sudah berusaha menawarkan produknya di berbagai media sosial. Hal ini tentunya menimbulkan keputusasaan sehingga memutuskan untuk menghentikan kegiatan publikasi dan promosi sambil menunggu kondisi kembali normal dan penjualan meningkat.

Padahal, di saat penjualan menurun seperti sekarang ini, sebaiknya para pelaku UMKM justru terus melakukan kegiatan publikasi dan promosi untuk tetap mempertahankan brand awareness produknya di benak konsumennya. Jika menghentikan kegiatan publikasi dan promosi, maka di saat pandemi berakhir akan kesulitan untuk membangkitkan kepedulian konsumen terhadap produknya.

Beberapa hal yang dapat digunakan untuk tetap mempertahankan brand awareness di benak konsumen, adalah:

  1. Rutin melakukan posting di berbagai media sosial

Salah satu fungsi postingan yang rutin di media sosial (Facebook dan Instagram) adalah untuk membangun engagement pelanggan, bukan semata-mata untuk closing penjualan. Maka, postingan di media sosial tidak harus bersifat hard selling, melainkan lebih ke hal-hal yang bersifat edukatif seperti berbagi tips, product knowledge, dan berbagai hal ringan lainnya.

2. Merawat pelanggan dengan pelayanan prima

Salah satu kunci utama kesetiaan pelanggan adalah kenyamanan dalam pelayanan. Untuk itu, terapkan 5 prinsip pelayanan prima (excellent service) dalam merawat pelanggan, yaitu reliable, assurance, tangible, emphaty dan responsive (baca: 5 Elemen Excellent Service)

3. Mengekspos keunikan dan keunggulan produk secara kontinyu dan konsisten

Keunikan produk tentunya akan menjembatani ingatan konsumen pada suatu produk. Keunikan itu dapat berupa tagline, logo, maskot dan sebagainya. Selain itu, kemasan, kualitas, rasa dan berbagai atribut produk lainnya dapat menjadi jembatan untuk mengingat suatu produk.

4. Menjaga kesesuaian kualitas produk dengan ekspektasi pelanggan

Pembeli mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suatu produk tentunya dengan ekspektasi kualitas tertentu dalam benaknya sesuai pengorbanan (nilai uang) yang dikeluarkan. Untuk itu, perlu dijaga kesesuaian antara materi publikasi dan promosi dengan kualitas produk. Jangan sampai materi publikasi dan promosi memberikan ekspektasi yang terlalu tinggi sehingga akan mengecewakan konsumen saat menerima produk.

Mempertahankan Brand Awareness Di Masa Krisis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Instagram