Skip to content

Coach Fianda

Coach Fianda

Strategi Produksi Saat Pandemi Covid-19

Di tengah pandemi covid-19 seperti saat ini, pelaku usaha berbasis produksi tentunya harus memutar otak agar roda produksi tetap berjalan walaupun tidak bisa dipungkiri pasti mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Apalagi jika produksinya melibatkan karyawan, tentu akan bertambah dengan tanggung jawab moral terhadap karyawan dalam hal pemenuhan kewajiban penggajian.

Beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh para pelaku usaha terkait proses produksinya adalah sebagai berikut:

  1. Efisiensi proses produksi

Dalam kondisi penurunan penjualan seperti saat ini tentunya seorang pengusaha harus banyak melakukan efisiensi untuk mengurangi pengeluaran. Untuk itu, perlu dilakukan analisis dan pengkajian ulang terhadap keseluruhan proses produksi yang dilakukan saat ini, apakah sudah benar-benar efektif atau masih ada bagian proses produksi yang perlu dievaluasi, direvisi bahkan dipangkas demi memperoleh hasil yang benar-benar efisien.

  1. Pembatasan belanja persediaan

Dalam kondisi terganggunya rantai pasok seperti saat ini, suplai bahan baku produksi bisa jadi akan terganggu juga. Bahan baku menjadi langka sehingga harganya pun melambung tinggi. Untuk menyiasati hal tersebut, pengusaha berbasis produksi sebaiknya melakukan pembatasan belanja persediaan bahan baku menjadi lebih sedikit dibandingkan saat sebelum pandemi covid-19 terjadi. Terutama jika bahan baku tersebut termasuk bahan yang masa pakainya pendek atau mudah basi (expired).

  1. Gunakan bahan baku pengganti (substitusi)

Di awal masa pandemi covid-19, pemerintah menganjurkan penggunaan masker medis hanya untuk tenaga medis dan orang yang sakit. Seiring perkembangan yang semakin meluas, akhirnya pemerintah mengharuskan penggunaan masker kain untuk semua masyarakat. Dalam hal ini, bahan baku masker medis bisa disubstitusi dengan bahan kain sehingga lebih mudah didapatkan di pasaran dan menjadi peluang usaha baru bagi banyak pengusaha. Demikian juga dengan bahan baku hand sanitizer yang bisa disubstitusi dengan bahan yang mudah didapat di pasaran. Penggunaan bahan baku subtitusi dapat membuka banyak peluang baru.

  1. Optimalkan sumber daya yang ada

Di saat pesanan baju lebaran banyak berkurang, pengusaha di bidang fashion dapat mengoptimalkan penggunaan mesin jahit yang dimilikinya untuk memproduksi masker. Dengan demikian karyawan yang ada juga dapat dialihkan untuk memproduksi pesanan masker yang ada sehingga proses produksi tetap berjalan. Hal ini tentunya lebih baik daripada proses produksi berhenti total dan karyawan diliburkan.

  1. Ubah biaya tetap menjadi biaya variabel

Biaya tetap atau fix cost merupakan beban biaya yang harus dikeluarkan berapapun produksi yang dilakukan. Sedangkan biaya variabel (variable cost) dikeluarkan tergantung dari capaian target produksi yang dihasilkan. Misalnya selama ini gaji karyawan termasuk dalam biaya tetap, maka bisa dipertimbangkan untuk mengkonversi ke biaya variabel dengan sistem penilaian berdasar produktivitas yang dihasilkan.

  1. Diversifikasi ke produk yang paling dibutuhkan saat ini

Meskipun diberlakukan social distancing dan kebijakan work and learn from home, kebutuhan konsumen sebenarnya tidak hilang, hanya saja preferensi berubah. Saat ini, konsumen lebih mengutamakan alat pelindung diri (masker dan hand sanitizer), makanan yang sehat dan meningkatkan imunitas (madu, habbatussauda, susu, vitamin dan sebagainya), sistem belanja yang mudah dilakukan tanpa harus keluar rumah, dan sebagainya. Untuk itu, dibutuhkan kepekaan pengusaha untuk membaca perubahan preferensi konsumen ini.

  1. Mengatur jam kerja karyawan

Banyak pengusaha berbasis produksi yang sudah mulai melakukan pengaturan jam kerja karyawannya. Secara otomatis, pengurangan jam kerja ini akan berpengaruh pada sistem penggajian. Dalam hal ini, sebaiknya dihindari semaksimal mungkin keputusan pengurangan karyawan.

Dari sisi ekonomi dan bisnis, pandemi covid-19 ini memang dipenuhi dengan beragam ketidakpastian. Tapi sebagai pengusaha tentunya banyak hal yang bisa dilakukan untuk tetap produktif dalam situasi yang kurang kondusif seperti ini. Banyak pengusaha justru memanfaatkan momentum seperti ini untuk melakukan berbagai analisis internal dan menata ulang manajemen dalam bisnisnya sehingga didapatkan formulasi baru dalam menjalankan produksinya. Karena dalam hal ini semua pengusaha tentu sepakat bahwa #menyerahbukanpilihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *