Setelah sukses dengan program JAPRI (Jadi Pengusaha Mandiri) di tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Trenggalek bekerjasama dengan USAID kembali menyelenggarakan program yang sama di tahun 2020 ini. Masih dengan mitra pendukung yang sama, di antaranya Mien R Uno Foundation (MRUF) sebagai project leader, Prestasi Junior Indonesia dan beberapa mitra lainnya, sasaran program JAPRI kali ini lebih pada kaum perempuan dan kelompok rentan usia 18 hingga 29 tahun yang akan dilatih dan didampingi secara intensif untuk dapat membuka peluang usaha baru dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka. Sesuai dengan tema besar program, yaitu Women’s Global Development and Prosperity Initiative (WGDP), yaitu upaya pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi melalui peningkatan kemampuan kewirausahaan dan penguatan sistem dukungan untuk usaha perempuan.
Sebagai pembuka dari program JAPRI 2020, diselenggarakan Training of Trainers JAPRI 2020 selama 3 hari yang diikuti oleh 20 trainer atau pelatih yang berasal dari berbagai profesi dan komunitas di Trenggalek. Ada yang berprofesi sebagai dosen, guru dan pendamping program SEPEDA KEREN (Sekolah Perempuan, Disabilitas dan Kelompok Rentan) yang diinisiasi Pemkab Trenggalek. Maksud dari Training of Trainers ini adalah untuk menyamakan persepsi dan kemampuan dalam menyampaikan materi-materi kepada peserta pelatihan.
Materi yang diberikan selama Training of Trainers JAPRI 2020 ini adalah modul standar JAPRI yang telah terbukti sukses diterapkan dalam model pelatihan sejenis di beberapa daerah lain. Modul-modul tersebut adalah:
- Training Delivery
Dalam modul ini, peserta Training of Trainers dibimbing untuk memahami cara penyampaian materi yang baik dan tepat sasaran, mulai dari memahami demografi peserta pelatihan, mengelola keterampilan linguistik dan bahasa tubuh, hingga mendesain materi pelatihan.
- Ayo Jadi Pengusaha Mandiri
Modul ini lebih pada membuka wawasan dan mengasah kemampuan kewirausahaan dari peserta pelatihan. Sangat penting menanamkan jiwa wirausaha yang sukses, ulet, tidak mudah menyerah, terus berkreasi dan berinovasi dalam berbagai kondisi hingga akhirnya menjadi karakter yang melekat pada semua peserta.
- Gali Ide Usaha Anda
Sebuah ide usaha tentunya membutuhkan analisis mendalam sebelum diputuskan untuk menjadi sebuah usaha yang akan dikerjakan dan dikembangkan. Dalam modul ini, para pelatih diajarkan untuk memandu para peserta pelatihan agar mampu melakukan analisis sederhana terhadap sebuah ide usaha, di antaranya dengan melakukan analisis SWOT.
- Kenali Usaha Anda
Setelah melakukan analisis SWOT, para pelatih program JAPRI diharapkan mampu memandu para peserta pelatihan untuk melakukan proses segmentasi, targeting dan positioning (STP) sehingga bisa menentukan pasar yang tepat untuk produk yang akan dihasilkan.
- Produksi & Proyeksi Keuangan
Modul ini terkait persiapan produksi, mulai dari persiapan bahan baku, alur produksi, menghitung harga jual, perhitungan balik modal hingga target penjualan dan perkiraan laba kotor. Seringkali pengusaha awal tidak tepat dalam menentukan harga jual sehingga usahanya tidak bisa berkembang karena kehabisan modal.
- Pemasaran
Hal yang paling sering menjadi tantangan pengusaha adalah aspek pemasaran. Sehingga aspek pemasaran ini menjadi satu perhatian khusus dalam modul pelatihan JAPRI. Di modul ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).
- Rancang Keuangan Usaha Anda
Modul ini lebih banyak membahas bagaimana seorang pengusaha harus cermat dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan usaha, salah satunya adalah dengan memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Masih banyak terjadi bercampurnya keuangan usaha dan keuangan pribadi seringkali menjadi penyebab gagalnya suatu usaha untuk berkembang lebih besar.
- Rancang Perkembangan Usaha Anda
Di modul terakhir ini, peserta pelatihan akan diminta untuk membuat rencana bisnis (business plan) menggunakan metode Business Model Canvass (BMC) khas JAPRI yang telah digunakan dalam program-program sebelumnya.
Setelah menjalani program Training of Trainers ini, para pelatih akan diterjunkan untuk melatih 4.000 peserta sasaran yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Masing-masing pelatih mendapat kewajiban untuk melatih 44 perempuan usia 18-29 tahun dengan perincian 22 peserta dari perempuan yang belum memiliki usaha dan 22 peserta dari perempuan yang sudah memiliki usaha.
Tindak lanjut berikutnya dari program JAPRI adalah pendampingan usaha yang akan berjalan lebih intensif untuk peserta program yang benar-benar berpotensi untuk dikembangkan usahanya. Pendampingan usaha akan dilakukan oleh para coach yang sebelumnya akan mendapatkan Training of Coaches (ToC).