Setelah membahas Penerapan Content Marketing Untuk Pelaku UMKM dan Beda Copywriting & Content Marketing di artikel sebelumnya, sekarang saatnya kita membahas Tips Sukses Content Marketing.
Meskipun terlihat mudah dan sederhana, masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu menerapkan content marketing dalam usahanya. Yang banyak terjadi, para pelaku UMKM masih menggunakan cara-cara lama dalam menawarkan produk, yaitu dengan cara hardselling; menuliskan nama produk, spesifikasi produk, dan no kontak. Kalau masakan, bisa dibilang kurang bumbu. He.. he.. he..!!
Untuk bisa menerapkan content marketing dengan konsisten tentunya diperlukan banyak berlatih sehingga menuliskan konten yang berkualitas menjadi kebiasaan yang otomatis muncul saat menulis konten. Berikut beberapa tips sukses content marketing yang bisa kita coba untuk terapkan dalam rangka menunjang penjualan:
- Kenali audiens
- Buat kalender konten
- Buat content berkualitas sesuai trend dan target pasar
- Distribusikan dan publikasikan konten
- Sisipkan copywriting dalam konten
- Analisa efektifitas konten
Kenali Audiens
Mengenali audiens yang menjadi sasaran konten kita adalah salah satu syarat suksesnya strategi content marketing yang kita jalankan. Kita harus memahami benar segmentasi yang menjadi target pasar kita, baik dari segi demografi, geografi, psikografi maupun tingkah lakunya. Berapa usianya, bagaimana tingkat pendidikannya, apa jenis kelaminnya, apa pekerjaannya, di mana mereka tinggal, bagaimana pergaulannya, apa saja kegemarannya. Semua harus kita pelajari dengan seksama agar bisa mengirimkan pesan yang tepat dalam konten kita.
Buat Konten Berkualitas Sesuai Trend Dan Target Pasar
Setelah mempelajari semua aspek segmentasi dari target pasar yang kita tuju, tugas berikutnya adalah membuat konten yang berkualitas sesuai dengan trend yang ada dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh target konten kita. Hal ini tentunya untuk lebih menjalin keakraban dan keintiman dengan target pasar kita sehingga mereka lebih mudah tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Misalnya, saat ini sedang ngetrend orang membicarakan film The Avengers: Endgame, maka tidak ada salahnya kita membuat konten dengan menggunakan padanan tokoh-tokoh The Avengers jika kita membidik pasar anak muda. Atau trend busana atau dandanan terkini yang sedang ramai dibicarakan jika sasaran pasar kita adalah wanita generasi milenial.
Buat Kalender Konten
Kalender konten yang dimaksud di sini adalah momentum yang kita manfaatkan untuk memposting suatu konten. Semisal, tanggal muda atau awal bulan adalah saat yang tepat bagi seseorang untuk berbelanja. Atau, kita bisa juga memanfaatkan momentum pembagian THR atau gaji ke-13. Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan hari-hari peringatan nasional sebagai bahan konten, semisal Hari Natal, Lebaran, Tahun Baru, Hari Kemerdekaan, dan sebagainya. Maksud dari kalender konten ini adalah agar keseluruhan konten yang kita buat terstruktur dan terencana dengan baik sehingga nyaman untuk dinikmati audiens kita.
Distribusikan Dan Publikasikan Konten
Setelah konten kita siapkan dengan baik, hal berikutnya yang harus kita rencanakan adalah mendistribusikan dan mempublikasikan konten ke saluran yang tepat sesuai target yang kita tuju. Apakah kita memilih saluran media sosial seperti Facebook dan Instagram ataukah website, organik atau berbayar, wilayah lokal, regional atau nasional, dan berbagai pilihan saluran publikasi lainnya, semua tergantung dari perencanaan awal yang kita susun terkait target pasar dan positioning usaha kita.
Sisipkan Copywriting Dalam Konten
Agar menghasilkan penjualan, meskipun hal ini bukan tujuan utama content marketing, kita bisa menyisipkan beberapa elemen copywriting dalam konten yang kita buat. Seperti call to action, promo dan sebagainya. Karena sifatnya sebagai sisipan, copywriting dalam konten ini sebaiknya dirancang sebagai soft selling, bukan hard selling.
Analisa Efektifitas Konten
Setelah konten didistribusikan dan dipublikasikan, pekerjaan kita belumlah selesai. Yang harus kita lakukan berikutnya sebagai strategi sukses content marketing adalah menganalisa efektifitas konten yang sudah kita buat dan distribusikan. Kita harus tahu benar apakah konten tersebut efektif menarik minat audiens. Jika kita menggunakan saluran media sosial seperti Facebook dan Instagram, kita bisa menggunakan ukuran berapa audiens yang menyukai konten kita, berapa yang memberikan komen terkait poduct knowledge, apakah terjadi penjualan, semuanya harus kita ukur seakurat mungkin. Hal ini tentunya untuk bahan evaluasi dan perbaikan ke depan. Jika strategi konten yang kita terapkan sudah efektif, kita bisa mengulangi dengan menggunakan pola yang sama. Tetapi jika hasilnya dirasa belum optimal, maka kita harus melakukan perbaikan yang diperlukan, seperti mengubah bahasa yang digunakan dalam konten, menggeser waktu memposting konten, dan sebagainya, hingga diperoleh formulasi content marketing yang efektif.