Dengan menggunakan konsep “moslem boutique” yang hanya melayani pembuatan busana muslim berdasar pesanan, merek El Hijaaz berkembang dengan pesat di kawasan Sumbergempol, Tulungagung. Gamis merupakan produk unggulan yang paling banyak dipesan pelanggan. Melibatkan 3 tenaga penjahit, El Hijaaz mampu melayani lebih dari 50 orderan tiap bulan.
Sayangnya, sejak setahun belakangan produksi El Hijaaz menurun drastis akibat harus ditutupnya showroom dan memindahkan studio produksi ke kediaman orang tua bu Elis, pemilik merek El Hijaaz. Lokasi rumah orang tua yang berada di lingkungan pedesaan dinilai kurang kondusif untuk memasarkan produknya. Di sisi lain, bu Elis belum menguasai teknik pemasaran online.
Meskipun kondisi usaha sedang drop, bu Elis tidak pernah berhenti berinovasi dalam produk maupun strategi pemasaran. Hingga bulan Januari kemarin dilirik pebisnis online asal Sidoarjo untuk memproduksi busana muslim dengan syarat menggunakan brand pemesan. Semua bahan baku dipenuhi oleh pemesan, bu Elis hanya menyediakan jasa jahitnya.
Melihat penjualan online dari pemesan asal Sidoarjo tadi cukup banyak, insting bisnis bu Elis kembali tergelitik untuk menghidupkan lagi brand El Hijaaz melalui jalur online. Saat ini bu Elis sedang berusaha mempelajari teknik pemasaran online dan foto produk.
Semangat belajar terus, bu Elis..!!
Yakin El Hijaaz bisa tumbuh lagi dan terus berkembang..!!