Beberapa tahun belakangan ini istilah “startup” menjadi begitu populer dalam berbagai perbincangan di masyarakat. Muncul seolah primadona baru dan menjadi trending-topic yang sangat menarik untuk dibicarakan. Berbagai format startup pun bermunculan di hampir semua lini bisnis, mulai dari bisnis ritel, kuliner, fashion & accessories, transportasi, ticketing, properti, art & craft dan sebagainya.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan bisnis startup itu?
Dilihat dari terminologi bahasa, bisnis startup bisa diartikan sebagai bisnis rintisan yang baru memulai usahanya dan masih dalam tahap pencarian target pasar dan model bisnis yang tepat. Dari definisi tersebut, bisa dijabarkan beberapa karakteristik umum bisnis startup, di antaranya:
- Usia bisnis kurang dari 3 tahun
Salah satu ciri bisnis startup adalah bisnis yang baru didirikan dengan usia di bawah 3 tahun. Dalam konsep Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle), bisnis startup ini masih berada dalam tahap pengenalan, atau bahkan masih dalam tahap pengembangan model bisnis yang belum mampu menghasilkan profit untuk menghidupi bisnisnya, atau bahkan minus.
- Memulai bisnis dengan modal terbatas
Kebanyakan pendiri atau founder bisnis startup ini adalah anak-anak muda yang berbekal ide-ide besar dan semangat idealisme tinggi dalam membangun bisnis, tapi memiliki keterbatasan modal. Hal ini berbeda dengan korporasi yang memang sejak awal berdiri sudah memiliki modal besar.
- Teamwork terbatas
Jumlah teamwork sebuah bisnis startup biasanya tidak mencapai 20 orang. Bahkan, ada startup yang berjalan dengan hanya 3 sampai 5 orang, termasuk para founder-nya. Dengan jumlah teamwork yang sedikit, bisnis startup justru berpeluang untuk berkembang, bekerja secara efektif, dan tidak ada pemborosan dana.
Karena keterbatasan teamwork, tak jarang terjadi multitasking di masa-masa awal merintis bisnis startup di mana seseorang bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Misalnya, customer service bisa merangkap sebagai kurir pengiriman barang. Bahkan, tak jarang founder bisnis startup ini terlibat dalam pekerjaan yang bersifat teknis.
- Berfokus pada pengembangan model bisnis
Ibarat bayi yang baru belajar merangkak, bisnis startup masih mencari model bisnis yang paling sesuai untuk diterapkan menyesuaikan respon pasar. Jika dirasa tidak sesuai dengan menggunakan satu model, mereka akan cepat berganti menggunakan model bisnis lainnya. Fase trial and error yang cepat berubah ini didukung oleh semangat startup yang rata-rata masih muda usia.
- Memanfaatkan media online
Inilah ciri paling khusus yang dimiliki bisnis startup dibanding bisnis konvensional lainnya. Bisnis startup lebih efisien dalam menggunakan jaringan online dan terbukti lebih efektif berhubungan dengan pelanggan dan pengguna produknya secara online.
Startup mampu menggunakan semua online channels yang memungkinkan dalam mengembangkan bisnisnya, mulai dari website, media sosial, online store, marketplace, Youtube, hingga aplikasi mobile yang menjadi trend saat ini.
Lalu, apa beda bisnis startup dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil & Menengah)? Sehingga muncul istilah “bisnis startup”, seolah-olah para pelaku bisnis startup ini tidak mau disamakan dengan UMKM yang terkesan tradisional.
Sebenarnya, terdapat korelasi yang erat antara bisnis startup dan UMKM. Keduanya sama-sama pebisnis pemula dengan usia bisnis di bawah 3 tahun, memulai bisnis dengan modal dan tim kerja yang terbatas, masih meraba-raba potensi pasar, dan banyak kesamaan lainnya. Perbedaan yang signifikan antara bisnis startup dan UMKM hanya terletak pada di pemanfaatan teknologi informasi yang lebih banyak mendominasi bisnis startup dan masih jarang digunakan UMKM. Dan hal inilah yang membuat bisnis startup berkembang lebih cepat dengan ide-ide yang lebih besar dan jangkauan pasar yang lebih luas.
Oleh karena kesenjangan inilah, belakangan banyak bermunculan jargon “UKM Goes Online”, “UMKM Naik Kelas” dan sejenisnya yang dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan UMKM dengan bisnis startup dengan memberikan bekal materi pemanfaatan internet, terutama online marketing, bagi para pelaku UMKM.